Membuat rumusan dasar negara tentu saja bukan perkara yang mudah. Ada
banyak perbedaan pendapat dan pandangan, sebab masyarakat bangsa
Indonesia mempunyai keragaman baik itu suku, agama, budaya, adat
istiadat dan lain-lain.
Meskipun demikian, ternyata para tokoh yang berperan di dalamnya dapat
melakukannya dengan baik. Dengan mencurahkan segenap kemampuan, waktu,
tenaga, juga pikiran, mereka akhirnya dapat mempersembahkan karya
terbaiknya buat bangsa dan negara Indonesia tercinta
Fakta: Harus Kamu tahu
Siapa tokoh-tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara itu? Tidak lain adalah mereka yang bergabung dalam badan yang bernama BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
BPUPKI berdiri tanggal 1 Maret 1945. Anggota-anggotanya ada 67 orang (termasuk di dalamnya ada orang-orang Jepang). Anggota-anggota tersebut dilantik pada tanggal 28 Mei 1945.
Susunan anggota-anggota BPUPKI adalah sebagai berikut:
Ketua : Dr. KRT Radjiman Widyodiningrat
Ketua Muda I : Ichibangase (anggota luar biasa, bangsa Jepang)
Ketua Muda II : Raden Pandji Suroso (merangkap kepala tata usaha)
Anggota : 60 orang (tidak termasuk ketua dan ketua muda)
Nama-nama anggota BPUPKI menurut nomor urutan tempat duduknya adalah sebagai berikut:
1. Ir. Sukarno
2. Mr. Muh. Yamin
3. Dr. R. Kusumah Atmadja
4. R. Abdulrahim Pratalykrama
5. R. Aris
6. K. H. Dewantara
7. Ki Bagus Hadikusomo
8. B. P. H. Bintoro
9. A. K. Muzakkir
10. B. P. H. Purbojo
11. R. A. A. Wiranatakusuma
12. Ir. Ashar Sutedjo Munandar
13. Oeij Tiang Tjoei
14. Drs. Moh. Hatta
15. Oei Tjong Hauw
16. H. Agus Salim
17. M. Sutardjo Kartohadikusuma
18. R. M. Margono Djojohadikusumo
19. K. H. Abdul Halim
20. K. H. Masykur
21. R. Sudirman
22. Prof. Dr. P. A. Husen Djayadiningrat
23. Prof. Dr. Soepomo
24. Prof. Ir. R. Rooseno
25. Mr. R. Pandji Singgih
26. Mr. Ny. Maria Ulfah Santoso
27. R. M. T. A. Surjo
28. R. Ruslan Wongsokusumo
29. Mr. R. Susanto Titoprodjo
30. Ny. R. S. S. Sunarjo Mangunpuspito
31. Dr. R. Buntaran Martoadmodjo
32. Liem Koen Hian
33. Mr. J. Latuharhary
34. Mr. R. Hindromartono
35. R. Sukardjo Wirjopranoto
36. H. Ahmad Sanusi
37. A. M. Dasaat
38. Mr. Tan Eng Hoa
39. Ir. R. M. P. Surachman Tjokroadisurio
40. R. A. A. Sumitro Kolopaking Purbonegoro
41. K. R. M. T. H. Wuryadiningrat
42. Mr. A. Subardjo
43. Prof. Dr. R. Djenal Asikin Widjadjakusuma
44. Abikusno Tjokrosujoso
45. Parada Harahap
46. Mr. R. M. Sartono
47. K. H. M. Mansoer
48. Drs. K. R. M. A. Surodiningrat
49. Mr. R. Suwandi
50. K. H. A. Wachid Hasyim
51. P. F. Dahler
52. Dr. Sukiman
53. Mr. K. R. M. T. Wongsonegoro
54. R. Otto Iskandar Dinata
55. A. Baswedan
56. Abdul Kadir
57. Dr. Samsi
58. Mr. A. A. Maramis
59. Mr. R. Samsudin
60. Mr. Sastromuljono
Gambar: Bung Hatta
Apakah nilai-nilai juang yang patut kita catat dari para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara itu? Paling tidak nilai-nilai juang tersebut adalah sebagai berikut.
1. Wawasan dan Pengetahuan yang Luas
Tidak mungkin orang-orang yang bodoh dan berwawasan sempit dapat bekerja
merumuskan dasar negara. Cobalah kamu simak, para tokoh yang berperan
dalam merumuskan Pancasila, mereka adalah orang-orang yang memiliki
wawasan dan berpengetahuan luas.
Sebagai contoh, Moh. Hatta, Sukarno, Ahmad Subarjo, Mr. A. A. Maramis,
Ki Bagus Hadikusumo, dan lain-lain. Mereka semua berwawasan dan
berpengetahuan luas. Mereka semua juga orang-orang terpelajar serta
berpendidikan.
Nah, dengan wawasan dan pengetahuan yang luas tersebut, mereka dapat
berlapang dada pada saat perbedaan-perbedaan pendapat atau mengenai
rumusan Pancasila terjadi. Dengan wawasan serta pengetahuan yang luas
tersebut, mereka juga menyadari bahwa dalam proses perumusan Pancasila
harus lebih mengutamakan kepentingan-kepentingan bangsa dan negara
daripada kepentingan-kepentingan pribadi atau golongan.
2. Kerja Keras
Sudah dikatakan, bahwa proses perumusan Pancasila merupakan pekerjaan
yang sulit dan berat. Semua orang yang berperan di dalamnya harus
memeras otak serta mengerahkan segenap kemampuan untuk menggali
dasar-dasar negara yang dapat diterima oleh segenap masyarakat bangsa
Indonesia yang terdiri atas berbagai macam golongan dan suku. Tanpa
kerja keras dari para tokoh yang terlibat dalam proses perumusan
Pancasila itu, mustahil rumusan dasar negara seperti yang ada sekarang
ini terwujud.
3. Rendah Hati
Para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila saling
berdebat dalam mengemukakan pendapat-pendapatnya tentang dasar negara.
Namun demikian mereka tidak bersikap sombong serta ingin selalu menang
sendiri. Ketika di antara pendapat para tokoh itu ada yang lebih sesuai
dari segi kepentingan bangsa dan negara, merekapun menerima. Demikian di
antara pelajaran penting yang perlu kita teladani.
4. Kuatnya Jiwa Persatuan
Perhatikan kembali saat terjadi perbedaan pendapat antara golongan yang
berpaham kebangsaan dengan Islam tentang dasar negara. Ketika itu
golongan yang berpaham kebangsaan menghendaki kebangsaan harus menjadi
dasar negara. Di pihak lain, golongan Islam juga menghendaki agar ajaran
Islam mendasari dalam pendirian negara. Perhatikan juga saat
wakil-wakil Protestan dan Katolik di wilayah Indonesia bagian Timur
menyatakan keberatan terhadap rumusan sila pertama pada teks Pancasila
Piagam Jakarta.
5. Rela Berkorban
Baik sengaja atau tidak sengaja, dalam proses perumusan Pancasila tentu
bersinggungan dengan berbagai kepentingan yang seringkali bertentangan.
Ada kepentingan yang besar, yakni untuk seluruh bangsa. Ada juga
kepentingan yang kecil, yakni kepentingan-kepentingan yang bersifat
pribadi atau kelompok.
Demi kepentingan yang lebih besar, para tokoh yang berperan dalam proses
perumusan Pancasila tidak jarang mengorbankan kepentingan-kepentingan
yang lebih kecil. Inilah salah satu nilai juang para tokoh yang patut
kita teladani.
Meneladani Nilai Juang Para Tokoh Dalam proses Perumusan Pancasila
Perhatikan kembali bagaimana liku-liku proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara? Perhatikan juga para tokoh yang berperan di dalamnya. Berbagai peristiwa yang mencerminkan sikap-sikap misalnya, kerja keras, rendah hati, mengutamakan kepentingan bangsa serta negara, dan lain-lain banyak terjadi.
Lantas, nilai-nilai apakah yang patut kamu teladani dalam kehidupan sehari-hari pada saat ini dari para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila? Barangkali meliputi hal-hal seperti berikut.
1. Mau Bekerja Keras
Setiap orang memiliki cita-cita serta keinginan-keinginan. Untuk mewujudkan cita-cita serta keinginan tersebut seseorang harus mau bekerja keras. Apakah kamu sudah membiasakan kerja keras dalam mewujudkan cita-cita serta berbagai keinginanmu?
2. Belajar dengan Giat, Rajin, dan Tekun
Para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara adalah orang-orang yang memiliki wawasan serta pengetahuan luas. Dengan wawasan serta pengetahuan yang luas mereka pun sukses mempersembahkan suatu karya yang tak ternilai harganya untuk bangsa dan negara.
Apa keteladanan yang perlu kamu ambil dari para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara? Tidak lain adalah dengan belajar yang giat, rajin, serta tekun. Dengan belajar giat, rajin, serta tekun wawasan dan pengetahuanmu akan bertambah luas.
3. Mau Bertanggung Jawab
Dalam setiap sidang proses perumusan Pancasila tidak semua pendapat para tokoh itu diterima. Namun demikian para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila tersebut tetap melaksanakan apa yang sudah menjadi keputusan sidang. Inilah contoh sikap tanggung jawab yang perlu kita teladani.
4. Menghargai Perbedaan
Dari awal sampai akhir persidangan proses perumusan Pancasila, senantiasa terdapat perbedaan pendapat dan pandangan. Seringkali perbedaan-perbedaan tersebut bahkan memunculkan perdebatan sengit. Akan tetapi semua perbedaan-perbedaan tersebut dapat diselesaikan bersama-sama dengan baik.
Mengapa segala perbedaan yang muncul tersebut dapat terselesaikan dengan baik? Tidak lain karena para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila itu senantiasa bersikap menghargai perbedaan-perbedaan. Inilah di antara sikap yang patut kita teladani
5. Berjiwa Besar
Selain ada pendapat yang disetujui, dalam musyawarah proses perumusan Pancasila tentu ada juga pendapat yang tidak disetujui. Namun demikian mereka yang pendapatnya tidak disetujui tidak merasa kalah atau tidak dihargai. Para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila memang memiliki sikap berjiwa besar yang patut menjadi teladan dalam kehidupanmu sehari-hari.
0 komentar:
Posting Komentar