Lembaga Sosial secara singkat bisa diartikan sebagai suatu sistem norma yang mengatur segala tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dalam hidup bermasyarakat. Tapi Zona Siswa di sini tidak hanya membahas apa itu lembaga sosial, pada kesempatan kali ini juga dibahas tentang pembentukan, syarat, tipe-tipe, macam-macam dan fungsi lembaga sosial. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
A. Pengertian Lembaga Sosial
Lembaga adalah proses-proses yang tersusun untuk melaksanakan berbagai kegiatan tertentu, misalnya agama bukan sekelompok orang, tetapi suatu sistem gagasan, kepercayaan, praktik, dan hubungan. Lembaga juga bisa diartikan sebagai sistem gagasan dan perilaku yang terorganisasi yang ikut serta dalam perilaku itu.
B. Pembentukan Lembaga Sosial
Proses perubahan sebuah aturan menjadi lembaga sosial memakan waktu lama. Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker seperti dikutip oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, (1964), semua kegiatan manusia tunduk kepada habitualisasi, yaitu proses yang menjadikan suatu perilaku menjadi kebiasaan atau biasa untuk seseorang. Oleh karena itu, habitualisasi dapat diartikan dengan pembiasaan. Ketika habitualisasi(kebiasaan) tersebut dianggap memiliki hal yang tinggi atau bermanfaat serta hal tersebut telah diyakini oleh banyak orang, maka proses intitualisasi (pelembagaan) pun terbentuk.
Contoh: Seorang siswa selau belajar di malam hari. Kegiatan belajar di malam hari tersebut pun menjadi sebuah kebiasaan. Ketika siswa tersebut berhasil memperoleh nilai yang baik karena kebiasaannya tersebut, makan siswa-siswa yang lain akan menanggap bahwa kebiasaan tersebut bernilai tinggi atau bermanfaat. Karena diyakini oleh banyak siswa, kebiasaan rajin belajar menjadi suatu norma yang harus dipenuhi kalau ingin menjadi siswa yang pandai.
C. Syarat Lembaga Sosial
Menurut Selo Soemardjan lembaga menjadi sesuatu yang harus dipegang dan dijadikan aturan yang mengikat dalam masyarakat sebab proses bertumbuhnya kelembagaan (institusionalisasi) harus memenuhi 3 syarat sebagai berikut.
- Norma tersebut menjiwai seluruh anggota masyarakat.
- Diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat tanpa ada halangan yang berarti.
- Norma tersebut harus mempunyai sanksi yang mengikat setiap anggota masyarakat.
D. Tipe-tipe Lembaga Sosial
Gillin dan Gillin mengemukakan bahwa lembaga dapat dikelompokkan dari berbagai sudut. Klasifikasi tipe-tipe lembaga ini menunjukkan bahwa di dalam setiap masyarakat akan selalu dijumpai bermacammacam lembaga. Tipe-tipe lembaga sebagai berikut.
- Berdasarkan Perkembangannya
- Crescive institution, yaitu lembaga-lembaga primer yang tak sengaja tumbuh dari adat istiadat dalam masyarakat.
Contoh: Hak milik, perkawinan, dan agama. - Enacted institution, yaitu lembaga yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu yang berakar dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
Contoh: Lembaga perdagangan dan lembaga pendidikan.
- Crescive institution, yaitu lembaga-lembaga primer yang tak sengaja tumbuh dari adat istiadat dalam masyarakat.
- Berdasarkan Penyebarannya
- General institution, yaitu lembaga yang dikenal oleh hampir seluruh masyarakat dunia.
Contoh: Agama - Restricted institution, yaitu lembaga-lembaga yang dianut oleh masyarakat-masyarakat tertentu di dunia.
Contoh: Agama Islam, Protestan, Katolik, Buddha, dan Hindu.
- General institution, yaitu lembaga yang dikenal oleh hampir seluruh masyarakat dunia.
- Berdasarkan Fungsinya
- Operative institution, yaitu lembaga yang menghimpun pola, tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga.
Contoh: Lembaga-lembaga dalam bidang pertanian. - Regulative institution, adalah lembaga yang bertujuan untuk mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu.
Contoh: Lembaga hukum seperti kejaksaan dan pengadilan.
- Operative institution, yaitu lembaga yang menghimpun pola, tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga.
- Berdasarkan Penerimaan Masyarakat
- Approved socially sanctioned institution, yaitu lembaga-lembaga yang sudah diterima masyarakat.
Contoh: Perusahaan dan sekolah. - Unsanctioned institution, yaitu lembaga yang sudah ditolak oleh masyarakat, meskipun masyarakat tidak berhasil memberantasnya.
Contoh: Kelompok penjahat, penipu, dan pencopet.
- Approved socially sanctioned institution, yaitu lembaga-lembaga yang sudah diterima masyarakat.
- Berdasarkan Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat
- Basic institution, yaitu lembaga yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.
Contoh: Keluarga, sekolah, dan negara. - Subsidiary institution, yaitu lembaga yang dianggap kurang penting dibandingkan basic institution, hanya sebagai pelengkap dan penunjang saja.
Contoh: Olahraga, hiburan, dan rekreasi.
- Basic institution, yaitu lembaga yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.
E. Macam-macam Lembaga Sosial
Dr. Koentjaraningrat membagi lembaga sosial atau pranata-pranata sosial/kemasyarakatan menjadi 8 macam sebagai berikut.
- Lembaga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah (scientific institutions). Contoh: Metode ilmiah, penelitian, pendidikan ilmiah, dan lain-lain.
- Lembaga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi (aesthetic and recreational institutions). Contoh: Seni rupa, seni drama, sport, dan lain-lain.
- Lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan (Kinship) atau domestic institutions. Contoh: Pertunangan, perkawinan, perceraian, dan lain-lain.
- Lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian tertentu (economic institutions). Contoh: Pertanian, peternakan, perburuhan, industri, dan lain-lain.
- Lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhan penerangan, dan pendidikan (educational institutions). Contoh: TK, SD, SMP, SMA, Pondok Pesantren, dan lain-lain.
- Lembaga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan atau alam gaib (religious institutions). Contoh: Gereja, masjid, doa, kenduri, dan lain-lain.
- Lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan kelompok atau negara (political institutions). Contoh: Pemerintahan demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian, adat, tokoh masyarakat, dan sebagainya.
- Lembaga yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmani manusia (consultive institutions). Contoh: Pemeliharaan kecantikan, kesehatan, kedokteran, dan lainlain.
F. Fungsi Lembaga Sosial
Suatu lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan pokok manusia. Ada beberapa fungsi lembaga sosial sebagai berikut.
- Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok.
- Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.
- Memberi pegangan kepada anggota masyarakat untuk mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku para anggotanya.
0 komentar:
Posting Komentar