Orang yang takabur akan merasa dirinya lebih baik daripada orang lain. Merasa lebih kaya, lebih
pintar, lebih baik, lebih dermawan atau
yang lainnya, sehingga akan cenderung meremehkan orang
lain.
Takabur dibedakan menjadi takabur lahiriah dan
batiniah. Secara batiniah takabur terwujud di dalam hati yang menjadikan seseorang menjadi angkuh dan sulit menerima hidayah Allah. Misalnya, Qarun, yang terkenal kaya merasa
bahwa hartanya diperoleh hanya karena usahanya sendiri, tanpa ada campur tangan
Allah. Padahal manusia hanyalah berikhtiar, sedangkan
hasilnya ditentukan oleh Allah swt. Takabur batiniah tidak akan kelihatan dan terkadang kita
tidak menyadarinya.
Takabur lahiriah berkaitan dengan perilaku dan gerak-gerik seseorang.
Takabur ini akan
mudah terlihat oleh orang lain. Misalnya, jika seseorang memiliki kedudukan
sosial yang tinggi dalam masyarakat, ia meremehkan keberadaan orang lain atau
merasa lebih kaya sehingga tidak mau bergaul dengan yang kurang mampu. Takabur
lahiriah ini dapat menimbulkan perpecahan di bermasyarakat.
Takabur adalah perbuatan dosa yang dilarang
dan dibenci oleh Allah swt.
Allah swt. berfirman
Tidak diragukan lagi bahwa Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang sombong. Q.S. An-Nahl [16]: 23
Rasulullah saw. bersabda yang artinya:
Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada seberat biji sawi dari kesombongan (H.R. Muslim).
Takabur akan menghalangi seseorang masuk surga, karena menyebabkan sulit menerima nasehat orang lain.
Takabur akan menyebabkan hati seseorang menjadi keras
dan sulit menerima
hidayah Allah
Seburuk-buruk takabur jika dapat menghalangi
seseorang terhadap ilmu, menerima kebenaran,serta
melaksanakan kebenaran. Allah swt. akan memberikan balasan bagi orang orang
yang takabur dengan siksaan yang pedih.
Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah atau yang berkata, “Telah diwahyukan kepadaku,” padahal tidak diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata, “Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah.” (Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim (berada) dalam kesakitan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), “Keluarkanlah nyawamu.” Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan, karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (Q.S. Al-An’am: 93)
Seseorang yang memiliki sifat takabur di dalam
hatinya berarti telah menyamakan dirinya dengan Allah swt., sebagaimana di
dalam hadis qudsi yang artinya "Allah
azza wajalla berfirman: kemuliaan adalah kain sarung-Ku dan kesombongan adalah
pakaian-Ku. Barang siapa menyaingi-Ku di salah
satu dari keduanya, sesungguhnya Aku menyiksanya". (H.R. Muslim)
Tanda-tanda orang takabur yaitu:
1. senang memuji diri sendiri dengan membanggakan diri;
2. suka merendahkan dan meremehkan orang lain;
3. memalingkan muka jika bertemu dengan seseorang yang dikenal;
4. angkuh terhadap orang lain;
5. tidak memperhatikan jika diajak bicara;
6. senang mencari dan membesarkan kesalahan orang lain;
7. tidak dapat menerima kritik serta masukan dari orang lain.
Bahaya sifat Takabur (Sombong)
a. Dampak di dunia
Dampak negatif yang diterima seseorang yang memiliki sifat takabur di
dunia, antara lain
1. akan merusak hubungan seseorang dengan orang lain;
2. menghilangkan rasa kasih sayang dan kerukunan antarsesama manusia;
3. akan dikucilkan dari masyarakat.
b. Dampak di akhirat
1. Sifat takabur dapat menghilangkan keimanan seseorang. Allah swt. berfirman:
Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah), dan mereka adalah orang yang sombong. (Q.S. An-Nahl [16]: 22)
2. Orang yang memiliki
sifat takabur akan dipalingkan hatinya dari hidayah Allah swt.
Akan Aku palingkan dari tanda-tanda (kekuasaan-Ku) orang-orang yang menyombongkan diri di bumi tanpa alasan yang benar. Kalaupun mereka melihat setiap tanda (kekuasaan-Ku) mereka tetap tidak akan beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak (akan) menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka menempuhnya. Yang demikian adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lengah terhadapnya. ( Q.S. Al -A’raf [7]: 146)
3. Orang yang bersifat
takabur tidak akan dapat masuk surga.
4. Orang yang bersifat takabur akan dimasukkan ke
neraka jahanam dan akan kekal di dalamnya, Allah swt. berfirman:
Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Pasti itu seburuk-buruk tempat orang yang menyombongkan diri. (Q.S An-Nahl [16]: 29)
Setelah kita mengetahui akibat buruk dari memiliki
sifat takabur, seharusnyalah kita menghindari sifat tersebut. Di samping itu,
kita harus selalu berusaha untuk menjaga
hati kita dari penyakit takabur sehingga kehidupan kita akan selalu berada
dalam rida dan rahmat Allah swt.
0 komentar:
Posting Komentar